About ...

Thursday, July 10, 2008

Surat Pilatus Kepada Tiberius

My Inbox today....

Surat Pontius Pilatus

Kepada Kaisar Tiberius

Ternyata selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus
pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan
mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun 32
AD. Berikut adalah isi suratnya :

Kepada Yang Mulia Kaisar Tiberius ...

Seorang anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang
mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan
perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah untuk
menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan Roma. Dugaan
saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih akrab dengan
orang Romawi daripada dengan orang Yahudi.

Suatu hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok
orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang
kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi- Nya. Orang-orang mengatakan
kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas antara Dia dan
orang-orang yang mengelilingi- Nya. Dari rambut dan janggutnya yang pirang,
Ia kelihatan seperti "Tuhan" (Lord). Ia berumur sekitar 30 tahun, dan saya
belum pernah melihat orang dengan wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan
seperti Dia.

Apa yang membuat Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang
mendengarkan- Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak ingin
mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya menyuruh
sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut mendengarkan
pengajaran-Nya. Kemudian sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia
membaca karya-karya ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan
ajaran Orang itu, dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa
orang ke jalan yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena
itulah kami memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan
kegiatan-Nya berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas
ini menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia
tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang kaya
dan para tokoh masyarakat.

Kemudian saya menulis surat kepada Yesus, meminta Ia untuk diwawancarai
dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada saat Orang Nazaret itu tiba, saya
sedang melakukan jalan pagi. Dan ketika saya memperhatikan- Nya, saya begitu
tertegun. Kedua kaki saya serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat
pada lantai batu pualam. Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang
bersalah berat. Namun Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau
dengan orang yang luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak
menyenangkan pada penampilan atau perilaku-Nya. Selama kehadiran-Nya saya
menaruh hormat dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan
kepada-Nya bahwa pada diri dan kepribadian- Nya terdapat sesuatu yang
memancar dan menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di
atas para ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan
yang mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana,
rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk
mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini.

Pendapat saya adalah : Seseorang yang mampu mengubah air menjadi anggur,
menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang
laut, tidak bersalah sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana
dituduhkan oleh orang banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia
adalah Putra Elohim.

Pelayan anda yang setia, Pontius Pilatus.

Surat di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya
mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika.

Dari surat di atas, tahulah kita mengapa Pilatus "tidak berani" menjatuhkan
vonis hukuman mati atas Yesus (Matius 27:24)

Monday, July 7, 2008

PRO PERAN

I've just finished with PRO PERAN last week. PRO PERAN stand for Pembinaan Rohani Pemuda Remaja Anugerah. We held it at Wisma TELKOM Cisarua Jawa Barat. It's been a busy week but... if it's for GOD, it will always be a blessing. I have new friends yang sudah "lahir baru" or reborn in Christ, the kind of friends that I will thank God for. I'm looking forward to serve the Lord together with them and make Jesus smile.

Peran will also have a monthly Bulletin, a group at Friendster and probably a simple website or a blog (still need to decide which is more simple and useful). I have to banyak berdoa because ada banyak pelayanan and God allow me to be part of it. Life is hard but God is good.